Rabu, 16 April 2008

TERIMA KASIH

Kata "Terima Kasih" suatu kata yang sangat sederhana namun sangat bermakna yang melibatkan dua pihak. Pihak yang mengucapkan dan pihak yang diberi ucapan. Ada ikatan emosional di situ atau hanya lip service dari si pengucap yang mengiringi interaksi "take and give".

Tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari-hari kita gak bisa lepas dari sifat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi, entah itu hubungan antara anak dengan orang tua, antar saudara, suami istri, teman, ataupun orang lain yang tidak saling kenal.

Kata "Terima Kasih" yang sangat sederhana itu hampir mewarnai kehidupan kita sehari-hari, misalnya kita habis belanja suatu barang di suatu toko maka tak lama setelah kita bayar barang yang kita beli sang penjual atau kasir akan mengucapkan "terima kasih bu, pak, mbak, mas". Kita habis naik ojek setelah sampai tempat tujuan kita ucapkan "terima kasih bang" pada tukang ojek, atau sebaliknya tukang ojek yg ngucapin kata "terima kasih" setelah kita kasih uang padanya. Atau kita kasih uang sekedarnya kepada pengemis yang minta-minta kepada kita, dia akan mengucapkan "terima kasih" pada kita. Dan masih banyak lagi penggunaan kata "terima kasih' dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi, adakalanya orang akan sangat merasa berat untuk hanya sekedar mengucapkan kata "terima kasih " itu. Banyak alasan bagi dia kenapa hal itu susah untuk dilakukan. Ada yang berpendapat "ah, itu hal biasa dan harus semestinya dia kasih sesuatu itu kepadaku" atau "ah, gak perlu aku ucapin terima kasih toh aku juga udah bayar ke dia" atau karena lingkungan dan latar belakang didikan yang tidak membiasakan seseorang agar selalu mengucapkan "terima kasih" pada saat dia menerima sesuatu.

Padahal bukankah Allah Yang Maha Kaya selalu mengajarkan agar kita selalu berterima kasih pada-Nya dengan mengucap syukur Alhamdulillah di setiap kenikmatan atau karunia yang dilimpahkan oleh Nya pada kita . Aku pikir ini salah satu ajaran agar kita membiasakan diri untuk mengucapkan kata "terima kasih" pada suatu hal yang kita terima.(mudah2an aku gak salah tafsir dari ajaran tersebut)

Tapi akhirnya kadang bila seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dan ternyata orang yang diberi gak mau ngucapin "terima kasih " pada orang yang memberi akibatnya orang yang memberi akan merasa sakit hati karena merasa gak dihargai, atau dianggap remeh oleh si penerima. (dulu akupun demikian....)

Tapi Allah juga mengajarkan kepada kita untuk ikhlas dalam setiap tingkah laku kita atau bila kita memberikan sesuatu. Ikhlas tanpa pamrih untuk gak mengharapkan timbal balik dari orang yang kita beri sesuatu bahkan hanya sekedar ucapan "terima kasih" dari si penerima. (akhirnya aku jadi sadar setelah baca buku "La Tahzan- Jangan bersedih!" karya DR. Aidh al-Qarni pada bab "Jangan mengharap terima kasih dari seseorang")

"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan)terima kasih"
(QS. Al-Insan:9)
Allah pun juga mengajarkan bahwa "tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah"

Dari hal di atas aku slalu menekankan kepada anak2ku agar selalu membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang sudah memberikan sesuatu kepada kita untuk hal sepele sekalipun bahkan kepada pembantu kita yang sudah memberikan tenaganya untuk sekedar mebuatkan susu, teh, atau mengambilkan sesuatu pada kita sesuai permintaan kita yang mungkin sangat ringan untuk dilakukan dan sepele. Karena hal sepele tadi mungkin sangat berarti bagi dia karena merasa dihargai.

Kesimpulannya kita diajarkan untuk slalu berterima kasih atas pemberian orang lain kepada kita dan kita slalu iklhas tanpa pamrih jangan berharap menerima sesuatu sebagai timbal balik bahkan hanya sekedar ucapan "terima kasih" dari orang lain yang sudah kita bantu atau beri sesuatu.